Tak salah jika orang menyebut emas sebagai logam mulia. Selain rupanya yang elok, kenaikan harga logam yang satu ini juga bisa mendatangkan keuntungan berlipat-lipat bagi pemiliknya. Itu sebabnya, dari beberapa jenis logam mulia, emas merupakan logam mulia yang paling banyak dicari dan digemari.
Hingga Selasa (2/3), harga emas terus merambat naik hingga mencapai sekitar Rp338.810,88 per gram (gr). Kondisi yang telah terjadi selama beberapa pekan terakhir ini, mengakibatkan minat beli masyarakat terhadap perhiasan emas cenderung menurun. Sebab, sebagian besar masyarakat menilai bahwa harga jual emas masih tergolong tinggi. Sepinya minat pembeli tersebut, misalnya, dialami oleh para pemilik toko emas di Palembang, Sumatra Selatan. Menurut pemilik toko emas di Pasar Kertapati dan Pasar Kelurahan 10 Ulu Palembang, dalam beberapa pekan terakhir minat beli warga menurun. Terbukti, calon pembeli yang datang dan mengetahui harga masih tinggi, langsung pergi tanpa menawar terlebih dahulu. Bahkan sebaliknya, saat harga tinggi seperti sekarang ini, konsumen justru banyak yang menjual perhiasan emas simpanannya.
Investasi Emas
Di sisi lain, harga emas yang cenderung naik sebenarnya tak perlu ditakuti oleh para konsumen. Sebab, hal ini justru bisa menjadikan emas sebagai bentuk investasi yang tak kalah menguntungkan dibandingkan dengan komoditas (barang dagangan) lain. Di Indonesia, emas bahkan telah menjadi salah satu alat investasi favorit sepanjang masa. Maklum, secara umum cara berinvestasi emas sangat gampang. Yakni, konsumen tinggal membeli emas saat harganya murah dan menjualnya kembali saat harganya tinggi.
Nah, ada beberapa pilihan bentuk investasi emas yang bisa dimanfaatkan di Indonesia. Cara yang paling sering dipakai adalah dengan membeli dan menyimpan perhiasan emas. Perhiasan ini bisa berupa kalung, cincin, anting-anting, dan sebagainya. Kebetulan, perhiasan emas dengan mudah bisa dibeli di toko-toko perhiasan. Selain itu, perhiasan emas juga memiliki kelebihan tersendiri. Selain bisa menjadi alat investasi, perhiasan juga bisa dipakai sebagai aksesori sehari-hari.
Tapi, menurut para pakar investasi, perhiasan emas sebenarnya tak terlalu cocok untuk investasi. Sebabnya, ketika membeli perhiasan, konsumen dikenai biaya pembuatan. Padahal ketika akan menjualnya, biaya pembuatan itu tidak dapat dihitung kembali. Jadi, misalnya kita membeli gelang emas dan menjualnya lagi di hari yang sama, maka harga jual perhiasan itu tinggal sekitar 80 persen dari harga belinya.
Selain perhiasan, pilihan investasi emas lainnya adalah dalam bentuk koin. Ini adalah koin-koin emas yang dibuat untuk mengenang peristiwa atau tokoh penting tertentu. Konsumen bisa membelinya di toko-toko emas yang agak besar. Ada koin buatan Amerika Serikat, Inggris, dan Indonesia. Berat koinnya bermacam-macam, mulai dari 1 gr hingga 33,4 gr. Khusus di Indonesia, koin emas biasanya dibuat oleh divisi peleburan logam mulia PT Aneka Tambang Tbk (Antam). Asal tahu, Antam merupakan perusahaan pemerintah sekaligus salah satu produsen emas terbesar di Indonesia. Di samping koin, Antam juga memproduksi emas batangan sebagai alat investasi emas yang paling tepat. Selain kadar kemurniannya paling tinggi, konsumen pun tidak dikenai biaya pembuatan saat hendak membeli emas batangan.