Bank Rakyat China (PBOC) merekomendasikan kepada 1 miliar rakyatnya mempertimbangkan membeli emas sebagai perlindungan nilai terhadap inflasi, dan melestarikan nilai uang yang bisa jatuh sewaktu-waktu.
Analisis tinjuan pasar keuangan PBOC, seperti dikutip Forbes, Minggu 27 Maret 2011, menyatakan nilai beberapa mata uang utama telah turun dibandingkan emas. Mata uang dolar Amerika Serikat turun 1 persen, franc Swiss 2,5 persen, pound sterling Inggris 2 persen, dan yen Jepang 2 persen.
Peringatan ini, menurut Forbes, persis seperti saran The Fed untuk membeli saham minyak mentah karena harga bensin diperkirakan akan lebih tinggi pada musim panas ini.
Menurut PBOC, kenaikan harga emas dipicu oleh konflik di Libya, krisis utang Eropa, bencana nuklir di Jepang, serta kerusuhan politik di Suriah, Yaman, dan sebagian negara lain di Timur Tengah dan Afrika Utara. "Semua tak terduga oleh para analis pasar keuangan," tulis laporan itu.
Analisis tinjuan pasar keuangan PBOC, seperti dikutip Forbes, Minggu 27 Maret 2011, menyatakan nilai beberapa mata uang utama telah turun dibandingkan emas. Mata uang dolar Amerika Serikat turun 1 persen, franc Swiss 2,5 persen, pound sterling Inggris 2 persen, dan yen Jepang 2 persen.
Peringatan ini, menurut Forbes, persis seperti saran The Fed untuk membeli saham minyak mentah karena harga bensin diperkirakan akan lebih tinggi pada musim panas ini.
Menurut PBOC, kenaikan harga emas dipicu oleh konflik di Libya, krisis utang Eropa, bencana nuklir di Jepang, serta kerusuhan politik di Suriah, Yaman, dan sebagian negara lain di Timur Tengah dan Afrika Utara. "Semua tak terduga oleh para analis pasar keuangan," tulis laporan itu.