
Investor berpaling pada emas karena hilang kepercayaan pada mata uang AS dan Eropa. Harga emas meroket diatas US$1.600 (atau setara dengan Rp 13,7 juta) per ons untuk pertama kalinya akibat makin tak menentunya situasi ekonomi dunia di tengah krisis utang AS dan Eropa.
Harga logam mulia ini naik US$12,3 dan akhirnya berada di posisi US$1.602 per ons di pasar logam mulia London.
Kenaikan harga jual emas hari Senin (18/7) tersebut menandai rekor baru penjualan emas setelah berturut-turut selalu naik selama 11 hari.
Emas dipandang sebagai bentuk investasi yang paling aman terutama di tengah situasi ekonomi dunia yang tak menentu.