Selasa, 07 Juni 2011

Harga Emas Diyakini Terus Naik Lagi

Emas akan menguat untuk hari ketiga di London seiring kecemasan tentang krisis utang Eropa dan tanda-tanda bahwa ekonomi AS melambat mendorong permintaan logam sebagai investasi alternatif.

Payrolls AS tumbuh di laju paling lambat dalam delapan bulan pada bulan Mei, manufaktur berkembang dengan kecepatan yang paling lambat di lebih dari satu tahun dan belanja konsumen naik kurang dari perkiraan pada bulan April, data menunjukkan pekan lalu. Uni Eropa menghadapi "situasi yang sangat serius" di Yunani, dan kebutuhan untuk mencapai kesepakatan pada utang negara sebelum menteri keuangan bertemu pada tanggal 20 Juni, Komisaris Uni Eropa Urusan Ekonomi dan Moneter Olli Rehn berkata kemarin.

Terdapat "kecemasan yang meningkat atas perlambatan momentum ekonomi di AS dan kemungkinan putaran lain pelonggaran kuantitatif," kata James Moore, seorang analis di TheBullionDesk.com di London, hari ini dalam laporan. "Emas terus didorong oleh serangkaian permintaan investasi."

Minggu, 05 Juni 2011

Meski Harga Tinggi, Emas Masih Tetap Diburu


Jakarta - Harga emas yang semakin melambung tidak menyurutkan hasrat orang-orang untuk terus memburunya sebagai tempat investasi. Padahal harga emas 24 karat sekarang sudah mencapai sekitar Rp 420 ribu per gram.

Salah satu pedagang emas di pasar Pondok Labu, Doddy Setiawan mengaku, harga emas sekarang sedang naik-turun, tetapi dia memperkirakan harga tersebut akan semakin melonjak.

Kamis, 02 Juni 2011

Harga Emas Naik Lagi


New York - Harga emas kembali menguat hingga ke titik tertingginya dalam 1 bulan. Investor kembali mencari tempat investasi yang aman setelah keluarnya data manufaktur AS dan angka tenaga kerja swasta yang lebih rendah.

Menurut ADP, pekerja sektor swasta AS bertambah 38.000 pada Mei, atau terendah sejak September 2010 atau lebih rendah dari ekspektasi. Sementara Institute for Supply Management juga melaporkan data yang melemah sehingga menekan lagi dolar AS.

Pada perdagangan Rabu (1/6/2011), harga emas di pasar spot diperdagangkan pada US$ 1.538,40 per ounce, setelah sempat menembus US$ 1.550,14 per ounce, yang merupakan tertinggi sejak 3 Mei.